Rabu, 01 Agustus 2018

Huwawei, Trio Mesin Ambis Lomba

Halo!
Pertama basa-basi dulu ya ala-ala blogger yang udah lama nggak nge-post hehe, mengenaskan emang blog ini isinya kebanyakan menye-menye haha. InsyaAllah postingan-postingan setelah ini bakal lebih berbobot dan enak dibaca.

Enjoy!

Oke, postingan kali ini bakal berisi cerita tentang gimana aku bisa dipertemukan dengan 2 orang keren yang dengan mereka seorang aku ini alhamdulillah bisa berkembang banyak di masa menjadi mahasiswa ITB. 

Masa-masa sulit di IC membuat aku dan (kayaknya) kebanyakan temenku jadi minim prestasi terutama prestasi di luar sekolah. Prestasi di IC rasa-rasanya didominasi oleh orang-orang yang itu-itu aja. Ke-minim-an prestasi ini yang bikin aku pengen istilahnya 'mulai' lagi di almamater yang baru biar hidupku ga gitu-gitu aja tanpa ambisi. Singkat cerita, kesempatan ini mulai muncul pas ada perekrutan tim mobil hemat energi Rakata. Karena niat yang kurang baik yakni ingin kelihatan keren di depan doi dan ingin jalan-jalan gratis ke Singapura, kesempatan masuk tim elit itu pupus disaat memasuki tahap akhir dari puluhan pendaftar menjadi 4 orang (udah pernah aku ceritain disini).

Efek kegagalan masuk tim Rakata ternyata lebih gede dari yang aku bayangin. Gimana ya, bukan bermaksud apa-apa, sejauh ini aku jarang banget ngalamin yang namanya gagal dan jatuh berkali-kali sehingga ketahanan mentalku amat cupu sama hal beginian. Aku stress haha. Rasanya bukan cuma nyesek gara-gara gak masuk tim, tapi juga ngerasa makin jauh dan ga pantes buat si doi. Untungnya, drama kegalauan mazzam nggak lama-lama amat. Ngeliat temennya suram selama beberapa hari, Fahmi berinisatif buat ngehibur dengan sedikit ngenalin aku ke dunia arduino. Fyi, Fahmi ini sejurusan denganku dan juga petinggi unit robotika ITB. Fahmi ngasih saran buat bikin tim sendiri yang dibuat khusus untuk ikut lomba-lomba di bidang mesin kedepannya. Lomba apapun. Dan selagi nyari lomba, kita mutusin buat belajar arduino bareng buat langkah awal membekali diri buat lomba. Juga, karena biasanya lomba tim berisikan 3 orang, kami memutuskan mengajak satu orang lagi, yang tanpa pikir panjang langsung diputuskan untuk mengajak Tegar.

Sebelumnya kukenalin dulu satu-satu anggota timnya yak.

Yang pertama Fahmi. Tipe-tipe anak rajin plus perfeksionis. Di dalam tim, posisinya sebagai manajer merangkap sekretaris. Fahmi ini yang mengatur semua timeline tim dan tukang ngingetin dua anggota tim lain yang suka males-malesan. Kerjaannya rapi pake banget. Kalo bikin proposal dia jagonya, segala macem tata tulis dia kuasai. Orangnya juga pinter banget dan enak diajak diskusi. Kekurangannya sifatnya kayak anak kecil dan sering ngambek. LOL.

Yang kedua Tegar. Si jenius serba bisa dengan segudang keahlian. Ditambah lagi, willingness to learn dia tinggi. Peran Tegar adalah ekseutor dan ujung tombak tim. Aku terkesan banget ketika aku kepikiran sebuah ide dan dia dengan cepat bisa ngerealisasiin idenya. Ahli software perancangan macem SolidWorks. Kekurangannya doi adalah kadang males. Kalo ga dikontrol ya gaada progress.

Yang terakhir aku. Tbh kalo bicara soal hardskill, masih dibawah mereka berdua haha. Tapi soal kreativitas aku cukup percaya diri. Peranku di tim adalah sebagai pencetus ide dan penghubung dalam tim. Pasalnya Tegar sama Fahmi ini sering clash. Kekuranganku banyak. lol.

Tim HUWAWEI di acara Supernature UNPAD
(kiri-kanan : Tegar, Fahmi, Aku)

Setelah terbentuk sebuah tim yang diberi nama Huwawei (pake W), kita mulai bikin grup chat dan searching soal lomba disamping belajar arduino. Project pertama kita adalah bikin robot line follower yang akhirnya cuma aku yang bikin gara-gara pada males wkwk.

Yang pengen aku garis bawahi adalah, waktu-waktu bersama tim Huwawei menjadi salah satu yang paling aku syukuri selama jadi mahasiswa ITB. Banyak pelajaran yang bisa diambil dan nggak cuma tentang kerja sama tim, tetapi juga bagaimana 'memanusiakan' manusia, menyesuaikan kesibukan, bagaimana mengkoordinasikan satu ide dengan ide yang lain, dan bagaimana bisa mengkombinasikan keahlian satu sama lain. Serius, ini nggak gampang. Walaupun kami berasal dari jurusan yang sama dengan pola pikir yang kurang lebih sama. Tapi, ini juga yang membuat Huwawei berkembang. Lambat-laun kami mulai mengerti dan terbiasa dengan satu sama lain. Tim Huwawei pun nggak cuma jadi tim buat lomba tapi juga menjadi kelompok belajar bareng ketika ujian-ujian bermunculan. Alhamdulillah hasilnya selain sering ikut lomba (dan beberapa alhamdulillah dapet juara), indeks juga naik disaat semester yang terkenal paling berat datang melanda.

Ohya, soal cerita tentang lomba-lomba yang pernah diikuti Huwawei, nanti bakal ada di postingan lainnya. Tunggu aja hehe.

Oke postingan kali ini kayaknya disudahi dulu. udah ngantuk men. besok masih harus kerja praktek. bye~



Gresik, 2 Agustus 2018
Pukul 00:13

1 komentar:

Fathya mengatakan...

mantap bos barakallah

Posting Komentar